Mahkatop – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Kota Medan menggelar diskusi publik bertajuk “Kota Medan 5 Tahun ke Depan” di Hotel Emerald Garden, Medan, pada Jumat (13/9/2024).
Dalam acara tersebut, Prof. Dr. Maidin Gultom, S.H., M.Hum, Guru Besar Fakultas Hukum sekaligus Rektor Universitas Katolik Santo Thomas Medan, menekankan pentingnya keterlibatan para pakar dan pemikir dalam membangun masa depan Kota Medan.
Menurut Prof. Maidin, pembangunan Kota Medan tidak boleh hanya fokus pada aspek fisik dan infrastruktur. Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan karakter masyarakat Medan yang selama ini dikenal dengan sifat keras.
“Bukan hanya pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga membangun karakter masyarakat yang lebih ramah. Selama ini, Kota Medan diidentikkan dengan kota yang keras, ini harus diubah agar menjadi kota yang lebih bersahabat,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa dalam setiap rancangan peraturan daerah (ranperda), para pakar dan akademisi harus dilibatkan. “Kita tidak boleh mengesahkan ranperda tanpa diskusi mendalam yang melibatkan para ahli di bidangnya. Ini penting agar kebijakan yang diambil memiliki landasan yang kuat dan bermanfaat untuk masyarakat,” tambahnya.
Acara diskusi ini dihadiri oleh salah satu calon Walikota Medan, Prof. Ridha, sementara dua calon lainnya tidak hadir. Ketua Panitia, M. Hafiz Hasibuan, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengundang ketiga calon, tetapi hanya satu calon yang bisa hadir.
“Kita mengundang tiga calon Walikota, namun hanya Prof. Ridha yang berkenan hadir. Meski demikian, kami menghargai kesibukan calon lainnya,” ujarnya.
Diskusi publik ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat tentang visi dan misi calon pemimpin Kota Medan di masa depan. Ketua DPC Peradi Medan, Dwi Ngai Sinaga, S.H., M.H., menegaskan bahwa acara ini diadakan sebagai bagian dari fungsi kontrol sosial organisasi, serta memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih cerdas dalam memilih pemimpin.
“Diskusi ini adalah bentuk kontrol sosial yang kami lakukan. Kami tidak terafiliasi dengan partai politik atau mendukung calon tertentu. Tujuan utama acara ini adalah mencerdaskan masyarakat agar lebih bijak dalam menentukan pilihan pemimpin Kota Medan untuk lima tahun ke depan,” jelas Dwi Ngai Sinaga.
Acara ini ditutup dengan harapan agar masyarakat Medan lebih memahami pentingnya visi dan misi yang diusung calon pemimpin, sehingga mereka dapat memilih pemimpin yang tepat untuk masa depan Kota Medan. (nz)